Kamis, 24 November 2011

pencegahan siphilis

Beberapa langkah untuk mencegah resiko terkena penyakit syphilis, antara lain:
1. Hindari Sex Bebas
Langkah penting untuk mencegah syphilis yaitu melakukan abstinen atau hindari sex bebas, artinya hindari vaginal, oral atau anal sex.
2. Setia
Menjaga kesetiaan dengan pasangan, berarti hanya melakukan hubungan sex dengan satu pasangan dan tidak dengan yang lain.
3. Gunakan Kondom
Penggunaan kondom adalah jalan yang baik dan seseorang dapat melakukan vaginal, anal atau oral sex dengan resiko terkena syphilis.
4. Mengetahui metode Keluarga Berencana seperti pil, implant atau diafragma yang tidak menjamin terlindung dari IMS (Infeksi Menular Seksual) termasuk syphilis.
5. Bicarakan dengan pasangan tentang IMS dan gunakan kondom.
6. Konsultasi dengan dokter dan bicarakan dengan pasangan tentang IMS, apakah salah satu pasangan terinfeksi atau tidak.
7. Hindari alkohol dan konsumsi obat-obatan terlarang.


Tanda Gejala HIV AIDS


Bisa dilihat dari 2 gejala yaitu gejala Mayor (umum terjadi) dan gejala Minor (tidak umum terjadi):

Gejala Mayor:
- Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
- Demensia/ HIV ensefalopati

Gejala MInor:
- Batuk menetap lebih dari 1 bulan
- Dermatitis generalisata
- Adanya herpes zostermultisegmental dan herpes zoster berulang
- Kandidias orofaringeal
- Herpes simpleks kronis progresif
- Limfadenopati generalisata
- Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
- Retinitis virus sitomegalo

Kasus Dewasa:
Bila seorang dewasa (>12 tahun) dianggap AIDS apabila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dengan sekurang-kurangnya 2 gejala mayor dan 1 gejala minor, dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

Bagaimana HIV menjadi AIDS


Ada beberapa Tahapan ketika mulai terinfeksi virus HIV sampai timbul gejala AIDS:

1. Tahap 1: Periode Jendela
- HIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah
- Tidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini
- Tahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu - 6 bulan

2. Tahap 2: HIV Positif (tanpa gejala) rata-rata selama 5-10 tahun:
- HIV berkembang biak dalam tubuh
- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat
- Test HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV
-Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek)

3. Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)
- Sistem kekebalan tubuh semakin turun
- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dll
- Umumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan tubuhnya

4. Tahap 4: AIDS
- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah
- berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Pengobatan siphilis


Pengobatan
Antibiotik dapat digunakan sebagai perawatan jika dapat terdeteksi dini. Namun pengobatan tidak dapat mengembalikan kerusakan yang terjadi akibat penyakit ini. Konsultasikan segera kepada dokter spesialis jika keluhan berlanjut.
Hindari hubungan seksual dengan orang yang bukan pasangan adalah hal terbaik untuk mencegah penyakit ini. Karena pengobatan terbaik untuk syphilis adalah mencegah syphilis itu 
Antibiotik dapat digunakan sebagai perawatan jika dapat terdeteksi dini. Syphilis biasanya diobati dengan antibiotik penicilin, tetapi jika penderita alergi terhadap penicilin dapat diobati dengan tetracycline, doxycycline, erythromycin atau ceftriaxone. Tetapi obat-obatan tersebut tidak seefekti penicilin, sehingga perlu tes ulang alergi sebelum diberi antibiotik. Namun pengobatan tidak dapat mengembalikan kerusakan yang terjadi akibat penyakit ini. Konsultasikan segera pada dokter spesialis jika keluhan berlanjut.


Tanda gejala siphilis

Keluhan dan Gejala Penyakit
Penderita penyakit syphilis biasanya tidak menunjukkan keluhan sampai beberapa tahun. Penderita hanya menunjukkan gejala-gejala yang akan timbul sekitar 3 minggu sampai 6 bulan setelah berhubungan intim / sex, umumnya ditandai dengan :
1. Timbul benjolan dan luka di sekitar alat kelamin
2. Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
3. Dalam beberapa minggu luka akan hilang, namun justru bakteri akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh lain
4. Terkadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti gejala flu
5. Muncul bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan intim/ sex.
B. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
Beberapa pelayanan kesehatan dapat mendiagnosis penyakit syphilis dengan pengujian material dari chancre (luka/lecet yang terinfeksi) meggunakan sebuah mikroskop khusus dinamakan dark-field microscope. Apabila bakteri syphilis ditemukan pada luka/lecetnya, maka akan ditunjukkan melalui hasil penelitian mikroskop tersebut. Tes darah merupakan cara lain apakah seseorang terkena syphilis.

pengobatan Gonorrhoe


Pengobatan GO tanpa komplikasi, cukup dengan sekali suntikan ceftriakson 125mg. Sayangnya saat ini sudah banyak strain kuman GO yang resisten atau kebal terhadap beberapa jenis antibiotika. Beberapa antibiotika alternatif yang bisa menjadi pilihan adalah Cefixime 400mg, Ciprofloxacin 500mg, Ofloxacin 400mg, dan Levofloxacin 250mg yang diberikan dengan dosis tertentu setiap hari. Pengobatan GO sebaiknya dalam pengawasan dokter agar pengobatan berlangsung dengan tepat untuk mencegah terjadinya resistensi kuman.

Perhatian
Bila kebetulan yang menderita GO adalah pasangan suami istri dan selama menderita GO mereka melakukan hubungan seksual aktif maka keduanya harus berobat meskipun sang istri tidak menimbulkan gejala apapun. Hal ini untuk mencegah terjadinya ‘fenomena pingpong’ yaitu bila hanya suami yang diobati maka ia akan dapat tertular kembali oleh istrinya demikian sebaliknya.